ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
CV. Pilasto adalah usaha Industri Rumah (Home Industry) yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. Usaha ini bergerak dalam bidang Fashion Garment yang memproduksi Textile Fabrics ( tekstil yang di desain dan dikerjakan dengan menggunakan ketrampilan tangan ). Usaha ini berkembang pada produk fashion lainnya, antara lain Baju Kebaya, Baju Muslim, Baju Pesta, Kebaya Pengantin, Tas Pesta, Sepatu dan Accessories penunjang fashion lainnya.
Usaha ini dirintis mulai dari tahun 2000 tetapi mulai terdaftar pada tahun
2004 tepatnya terdaftar pada tanggal 29 Juni 2004 yang mempunyai nomor NPWP 02.399.172.2-015.000. Yang beralamat di Bella Casa Residance Blok A7/2, Jl. Tole Iskandar Depok 16431, Indonesia. Hingga sekarang, dengan memiliki karyawan tetap 25 orang yang terbagi pada beberapa divisi pekerjaan serta 25 karyawan borongan (pengrajin) yaitu pengrajin pasang payet dan pengrajin bordir.
Latar belakang usaha ini didasari dan berawal dari hobi dan ketrampilan yang dikuasai pasangan suami-istri (Cocos Trisada dan Lusiani Sandra Sari) yang diberikan anugerah oleh Tuhan Yang Maha Esa bisa menggambar dan menguasai tehnik pemasangan payet serta sulam.
Keseriusan terjun ke bisnis kerajinan ini mulanya berawal dari memberikan kursus-kursus gratis dalam membuat tas dengan bahan baku mote
dan payet, dengan timbal balik perusahaan ini menjual dan menyediakan materialnya dengan modal yang terbatas. Mereka berdua (Cocos Trisada dan Lusiani Sandra Sari) berusaha untuk mengembangkan sedikit demi sedikit memajukan usaha ini.
Makin bertambahnya waktu ketrampilan yang dimiliki turut berkembang dengan ilmu yang diperoleh dari buku-buku mengenai tehnik sulam dan payet dari berbagai negara yaitu Australia dan Belgia. Sehingga dari ilmu yang diperoleh dapat mengkombinasikan berbagai macam tehnik sulam dan payet untuk diaplikasikan ke Fashion produk.
Tahun 2002 perkembangan produk sudah terasa sekali dengan memperoleh order pesanan dengan membuat textile embroidery yaitu kain polos yang didesain dengan payet dan sulam sehingga menjadi kain bermotif dan mempunyai harga jual yang mahal dengan desain yang selalu berbeda (special/exclusive desain). Hingga pada satu keputusan untuk memberhentikan kursus ketrampilan dan memulai produk textile embroidery.
Bidang ini merupakan usaha padat karya yang melibatkan dan menampung begitu banyak pekerja rumahan terutama ibu-ibu rumah tangga. Hingga saai ini hampir disetiap kecamatan di kota Depok sudah terdapat pengrajin-pengrajin sulam dan payet yang dikontrol oleh masing-masing Koordinator Wilayah (KORWIL).
Hingga sekarang ini CV. Pilasto sudah memasarkan produknya kebeberapa daerah di Indonesia dan negara tetangga seperti Singapore (sejak tahun 2003), Malaysia ( sejak tahun 2004) dan Brunei Darussalam. Daerah-
daerah yang menjadi tujuan pasar didalam negeri yaitu : Jakarta, Surabaya, Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Cilegon dan Makasar.
3.1.1 Struktur Organisasi
Direktur
Divisi Motif Design
W akil Direktur
(Design)
Divisi Administrasi
Divisi Payet
Design
Divisi Pemasaran
Entry Data Keuangan
Supervisor
Koordinator
Wilayah
Pengrajin Borongan Lokasi kec. Beji
Pengrajin/ Karyawan Tetap CV. Pilasto
Pengrajin Borongan KORW IL
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
3.1.2 Pembagian Tugas Perusahaan (Job Description Masing-masing jabatan dan devisi CV. PILASTO
1. Direktur
1) Mengawasi jalannya roda perusahaan.
2) Membuat dan mengambil keputusan terhadap kebijaksanaan yang yang telah dan akan dijalankan.
3) Mencari peluang pasar bersama devisi pemasaran.
4) Membuat dan mendesain produk baru dilihat dari peluang pasar.
5) Bertanggung jawab terhadap system perusahaan dan peraturan- peraturan perusahaan baik intern maupun ekstern.
6) Menguasai jalannya keuangan termasuk keputusan terhadap Cash
Flow perusahaan.
7) Membantu desain gambar untuk motif textile embrodiery dan motif desain payet dan pakaian.
2. Wakil Direktur
1) Membuat dan mendesain baju kebaya, baju muslim, kebaya pengantin, kerudung muslim, tas, sepatu dan sandal.
2) Mencari peluang pasar bersama devisi pemasaran.
3) Mengawasi jalannya keuangan termasuk keputusan terhadap cash flow perusahaan.
4) Control terhadap devisi payet desain.
3. Divisi Motif Desain
1) Membuat motif desain pada Textile Embroidery, baju kebaya, baju muslim, dan baju pesta.
2) Mensablon motif desain pada Textile Embroidery, baju kebaya, baju muslim, dan baju pengantin.
4. Divisi Payet Desain
1) Mempersiapkan materi payet dan sulam.
2) Mendesain bentuk dan pemasangan payet dan sulam, sesuai dengan motif desain yang telah digambarkan oleh Divisi Motif Desain.
3) Mendelegasikan pekerjaan pemasangan payet dan sulam kepada pengrajin borongan, Supervisor maupun KorWil.
4) Bertanggung jawab terhadap mutu pekerjaan.
5) Menginformasikan stok material payet dan sulam.
6) Bertanggung jawab stok barang jadi.
5. Divisi Pemasaran
1) Menjualkan dan mengawasi system pemasaran intern (Boutique) dan extern (Pameran)
2) Menghitung jumlah stok siap pasar.
3) Bertanggung jawab terhadap stok barang jadi.
4) Membantu merapikan display produk di Boutique.
5) Menjaga hubungan dengan pembeli.
6. Divisi Admin
A. Entry Data
1) Menginput sirkulasi kas harian.
2) Menginput pengeluaran kas harian pada komputer.
3) Menghitung lembur karyawan.
4) Memberikan kode pada barang yang akan diproduksi.
5) Mengatur dan menyimpanan arsip-arsip perusahaan.
6) Mendata jumlah karyawan tetap dan borongan.
B. Keuangan
1) Mengatur sirkulasi kas harian.
2) Melakukan pembayaran harian kepada pengrajin.
3) Melakukan pembelian barang-barang yang sifatnya mendadak.
4) Bersama Entry Data membantu mengatur sirkulasi stok barang.
5) Mempersiapkan Kartu Pekerja.
7. Supervisor
1) Mengawasi dan melakukan pekerjaan yang telah diberikan oleh
Divisi Payet Desain.
2) Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tetap.
3) Bertanggung jawab terhadap waktu pekerjaan barang (Produk)
4) Mengawasi dan menghitung waktu pekerjaan darin karyawan tetap dan dilaporkan kepada Wakil Direktur (Desain).
8. Koordinator Wilayah
1) Mendelegasikan pekerjaan kepada anak buahnya di wilayah nya masing-masing.
2) Bertanggung jawab terhadap stok barang dan materialnya.
3) Melakukan pembayaran kepada anak buahnya.
4) Menerima hasil kerja yang pembayarannya dilakukan oleh keuangan.
5) Bertanggung jawab terhadap waktu pekerjaan.
9. Pengrajin / Karyawan Tetap
1) Membuat pemasangan payet dan sulam yang telah diinstruksikan oleh Divisi Payet Desain dan Supervisor.
2) Pekerjaan harus tepat waktu sesuai instruksi Supervisor.
3) Wajib lembur apabila terhadap pekerjaan yang waktunya singkat.
10. Pengrajin Borongan
1) Pengrajin borongan yang pada umumnya bertempat tinggal dekat dengan Home industri CV. Pilasto.
2) Mengerjakan segala macam produk CV. Pilasto dengan ketentuan yang dilihat dari segi waktu.
11. Pengrajin Borongan KorWil
1) Menerima pekerjaan KorWil.
2) Menerima pembayaran dari KorWil.
3) Bertanggung jawab terhadap KorWil.
3.2 Sistem yang Berjalan
3.2.1 Prosedur yang Sedang Berjalan
Perusahaan dalam kegiatan transaksi sehari-hari mempunyai beberapa prosedur yang meliputi dari berbagai macam, yaitu :
A. Prosedur Penjualan Tunai
1. Pelanggan datang dan memilih secara langsung produk yang diinginkan.
2. Bagian penjualan mengecek jenis produk yang dipilih pelanggan apakah stok produk mencukupi.
3. Jika stok mencukupi maka pelanggan melakukan pembayaran diawali dengan DP (uang muka) sesuai kesepakatan antara bagian penjualan dengan pelanggan.
4. Bagian penjualan membuat faktur dari DP yang dimana terdapat tiga rangkap. Rangkap pertama untuk diberikan kepada pelanggan, rangkap kedua untuk bagian penjualan, rangkap ketiga untuk bagian akuntansi. Dan bagian penjualan menyerahkan produk yang telah disiapkan kepada pelanggan.
5. Setelah menerima produk, maka pelanggan melakukan pelunasan pembayaran yang dilakukan melalui transfer melalui Bank.
B. Prosedur Penjualan Tunai Tidak Langsung
1. Pelanggan datang dan melakukan pemesanan untuk produk yang menggunakan desain khusus. Desain khusus disini dibagi menjadi dua macam. Pertama pelanggan dapat membawa desain sendiri. Kedua pelanggan dapat meminta untuk dibuatkan desain dari perusahaan.
2. Setelah pelanggan menentukan desain sendiri maka bagian penjualan mencatat data desain tersebut beserta gambar desainnya kedalam form khusus desain (FKD).
3. Bagian penjualan mengcopy form khusus desain tersebut tiga rangkap.
Form asli diberikan kepada pelanggan. Form yang rangkap kedua untuk bagian penjualan. Form rangkap ketiga untuk Desainer..
4. Desainer menggambar pola desain dari pesanan pelanggan. Setelah selesai maka bagian desain menyerahkan gambarnya ke bagian desain payet.
5. Bagian desain payet mencetak pola payet diproduk yang akan dibuat.
Setelah selesai dibuat maka bagian desain payet mengirim hasil desain payet ke pengrajin.
6. Pengrajin mengerjakan produk pesanan sesuai dengan desain payet.
7. Pengrajin mengirimkan produk yang sudah jadi tersebut ke bagian penjualan.
8. Bagian penjualan setelah menerima produk maka melakukan konfirmasi kepada pelanggan bahwa pesanan produk yang dipesan telah selesai dikerjakan.
9. Pelanggan datang kembali ke perusahaan dan mngecek kembali pesanan yang dipesan, jka sesuai maka pelanggan melakukan DP sesuai dengan kesepakatan antara bagian penjualan dan pelanggan.
10. Bagian penjualan membuat faktur dari DP yang dimana terdapat tiga rangkap. Rangkap pertama untuk diberikan kepada pelanggan, rangkap kedua untuk bagian penjualan, rangkap ketiga untuk bagian akuntansi. Dan bagian penjualan menyerahkan produk yang telah disiapkan kepada pelanggan.
11. Setelah menerima produk, maka pelanggan melakukan pelunasan pembayaran yang dilakukan melalui transfer melalui Bank.
12. Setelah mentransfer pelanggan memberikan bukti transfer pembayaran langsung ke perusahaan yang diterima oleh bagian penjualan.
13. Bagian penjualan mengecek antar bukti transfer dari pelanggan dengan faktur yang telah dibuat.
14. Jika sesuai maka bagian penjualan mengcopy bukti transfer dari pelanggan. Bukti transfer yang di berikan oleh pelanggan buat dokumen bagian penjualan, yang copy untuk bagian akuntansi.
15. Bagian penjualan melakukan arsip untuk form khusus desain, bukti transfer dan faktur. Bagian penjualan juga mengirim bukti transfer dan faktur ke bagian akuntansi.
16. Berdasarkan dokumen yang diterima dari bagian penjualan maka bagian akuntansi melakukan arsip, pencatatan untuk pembuatan jurnal
C. Prosedur Retur Penjualan
1. Pelanggan datang ke perusahaan ke bagian penjualan dengan membawa faktur dan produk yang akan diretur.
2. Bagian penjualan mengecek faktur dengan produk yang akan diretur, apakah produk yang akan diretur sesuai dengan fakturnya.
3. Bagian penjualan memberikan pilihan kepada pelanggan apakah ingin dikurangi jumlah pembeliannya atau memilih produk lain.
4. Setelah faktur dan barang di cek, dan sesuai, Pelanggan dapat memilih produk lain yang diinginkan.
5. Bagian penjualan lalu mencatat produk diretur serta produk lain yang diambil.
6. Bagian penjualan kemudian menghitung total harga produk yang diretur dengan total harga penjualan produk seluruhnya.
7. Bagian penjualan membuat faktur baru sebanyak tiga rangkap untuk produk yang diretur.
8. Bagian penjualan memberikan faktur rangkap pertama untuk pelanggan.
Rangkap kedua untuk arsip bagian penjualan. Rangkap tiga untuk bagian akuntansi
9. Bagian akuntansi melakukan pencatatan untuk pembuatan jurnal.
D. Prosedur Penerimaan Kas
1. Pelanggan membayar uang muka yang diterima oleh bagian penjualan.
2. Bagian penjualan membuat faktur atas uang muka yang dilakukan oleh pelanggan sebanyak tiga rangkap. Rangkap pertama untuk pelanggan, rangkap kedua untuk bagian penjualan, rangkap ketiga untuk bagian akuntansi.
3. Pelanggan membayar sisa uang muka dengan cara transfer.
4. Bank memberikan bukti transfer.
5. Pelanggan memberikan bukti transfer ke bagian penjualan.
6. Bagian penjualan cek bukti transfer dengan faktur.
7. Bagian penjualan mengcopy bukti transfer sebanyak dua rangkap.
Rangkap yang pertama untuk bagian penjualan, dan yang rangkap kedua untuk bagian akuntansi.
8. Bagian penjualan mengarsip faktur, dan mengarsip bukti transfer.
9. Bagian akuntansi menyiapkan laporan penerimaan kas bulanan.
3.2.2 Overview Activity Diagram
3.2.2.1 Overview Activity Diagram Sistem Penjualan Tunai
Gambar 3.2 Overview Activity Diagram Sistem Penjualan Tunai
3.2.2.2 Overview Activity Diagram Sistem Penjualan Tunai Tidak Langsung
3.2.2.2 Overview Activity Diagram Sistem Penjualan Tunai Tidak Langsung
Activity Diagram Sistem Penjualan Tunai Tidak Langsung
Pelanggan
Bagian Penjualan
Designer
Bagian Design
Payet
Pengrajin
Pesan produk,
pilih design
Menerima pesanan
Isi FKD
FKD(1)
Gambar pola design
cetak pola payet diproduk
Buat produk
Konfirmasi produk
bayar DP
buat faktur
Faktur
(1)
Pelunasan
Gambar 3.3 Overview Activity Diagram Penjualan Tunai Tidak Langsung
3.2.2.3 Overview Activity Diagram Sistem Retur Penjualan
Pelanggan Bagian
Penjualan
Activity Diagram Sistem Retur Penjualan
Bagian
Akuntansi
bawa produk , dan faktur
faktur
(1)
Menerima barang
Mencatat produk retur
Mencatat data retur
Gambar 3.4 Overview Activity Diagram Retur Penjualan
3.2.2.4 Overview Activity Diagram Sistem Penerimaan Kas
Gambar 3.5 Overview Activity Diagram Penerimaan Kas
3.2.3 Identifikasi Event
Event Table
Penjualan Tunai
Event Internal Agent Start when Activity
Menerima
Pesanan Bag. Penjualan Pelanggan telah
memilih barang yang diinginkan Cek stok barang
Membuat
Faktur Bag Penjualan Ketika pelanggan
membayar uang muka buat Faktur
sebanyak 3 rangkap
Table 3.1 Event Table Penjualan Tunai
Event Table
Penjualan Tunai Tidak Langsung
Event Internal Agent Start when Activity
Menerima
pemesanan Bag penjualan Pelangan lakukan
pemesanan buat desain apabila
pelanggan minta dibuatkan
Membuat
FKD Bag penjualan Menerima desain dari
pelanggan mencatat ukuran
dan data-data desain serta mencantumkan gambar desain ke dalam Form Khusus Desain (FKD) sebanyak 3 rangkap
Gambar
pola desain Desainer Menerima FKD dari
bag penjualan menggambar pola
desain
cetak pola
payet Bag desain
payet Menerima gambar
pola desain dari desainer mencetak pola
payet diproduk yang akan dibuat
Buat
produk Pengrajin Menerima hasil cetak
pola payet dari bag deain payet mengerjakan
produk pesanan sesuai dengan desain payet
Konfirmasi
produk Bag penjualan Menerima produk
jadi dari pengrajin konfirmasi tentang
pesanan yang sudah jadi ke pelanggan
buat Faktur Bag penjualan Pelanggan membayar
uang muka membuat Faktur
sebanyak 3 rangkap
Table 3.2 Event Table Penjualan Tunai Tidak Langsung
Event Table
Retur Penjualan
Event Internal Agent Start when Activity
Menerima barang Bag penjualan Menerima barang retur
dan faktur penjualan dari pelanggan Mengecek faktur
dan barang retur
Mencatat produk
retur Bag penjualan Setelah selesai mengecek
barang dan faktur - Mengarsip data
retur
- memberikan data retur ke bagian akuntansi
Mencatat data
retur Bag akuntansi menerima data retur dari
bagian penjualan mencatat penjualan
ke dalam jurnal
Tabel 3.3 Event Table Retur Penjualan
Event Table
Prosedur Penerimaan Kas
Event Internal Agent Start when Activity
Membuat Faktur Bag penjualan Menerima uang
muka dari pelanggan Membuat faktur
sebanyak tiga rangkap
Mengecek pembayaran Bag penjualan Menerima bukti transfer dari
pelanggan Mengcopy bukti transfer
Arsip faktur Bag akuntansi Menerima faktur
dari bagian penjualan Mengarsip faktur
Membuat laporan
keuangan bulanan Bag akuntansi Di akhir periode Membuat laporan
keuangan bulanan
Table 3.4 Event Table Penerimaan Kas
3.2.4 Workflow Table
Workflow Table
Penjualan Tunai
Event Agent Activity
Menerima Pesanan Pelanggan
Bag. Penjualan 1. memilih barang yang diinginkan.
2. mengecek stok Produk.
Membuat Faktur Pelanggan
Bag Penjualan 3. membayar uang muka kepada bag
Penjualan.
4. menerima Faktur rangkap pertama/asli dari bag Penjualan.
5. membuat Faktur sebanyak 3 rangkap
6. memberikan Faktur rangkap pertama dan Produk ke pelanggan
Table 3.5 Workflow Table Penjualan Tunai
Workflow Table
Penjualan Tunai Tidak Langsung
Event Agent Activity
Menerima pemesanan Pelanggan
Bag penjualan 1. pelanggan dapat memesan produk
dengan 2 cara, membawa desain sendiri atau dengan dibuatkan desain produk
2. Menerima desain pelanggan
Isi FKD Bag penjualan
Pelanggan 3. mencatat ukuran dan data-data desain
serta mencantumkan gambar desain ke dalam Form Khusus Desain (FKD) sebanyak 3 rangkap
4. memberikan FKD asli ke pelanggan
5. memberikan FKD rangkap ketiga ke desainer
6. menerima FKD asli
Gambar pola desain Desainer 7. menerima FKD rangkap ketiga dari
bag penjualan
8. menggambar pola desain
9. menyerahkan gambar desain yang selesai dibuat kepada bag desain payet
Cetak pola payet Bag desain payet 10. menerima gambar pola desain dari
desainer
11. mencetak pola payet diproduk yang akan dibuat
12. mengirim hasil cetak pola payet yang selesai ke pengrajin
Buat produk Pengrajin 13. menerima hasil cetak pola payet dari
bag desain payet
14. mengerjakan produk pesanan sesuai dengan desain payet
15. mengirimkan produk yang sudah selesai dibuat ke bagian penjualan.
Konfirmasi produk Bag penjualan 16. Menerima produk jadi dari pengrajin
17. melakukan konfirmasi tentang
pesanan yang sudah jadi ke pelanggan
Buat Faktur Pelanggan
Bag penjualan 18. mengecek pesanan langsung ke bag
penjualan
19. membayar uang muka ke bag penjualan bila pesanan telah sesuai
20. membuat Faktur sebanyak 3 rangkap
21. menyerahkan produk serta Faktur rangkap pertama ke pelanggan
Table 3.7 Penjualan Tunai Tidak Langsung
Workflow Tabel
Prosedur Retur Penjualan
Event Agent Activity
Menerima retur Pelanggan
Bag penjualan 1. pelanggan menyerahkan barang yang
ingin di tukar serta Faktur penjualan
2. menerima barang dan faktur penjualan dari pelanggan
3. mengecek barang yang ingin di retur serta faktur penjualan
4. memberikan pilihan ke pelanggan apakah dikurangi jumlah pembeliannya atau memilih produk lain
Mencatat produk retur Bag penjualan 5. mencatat produk yang di retur
6. menghitung total harga produk yang diretur dengan total harga penjualan keseluruhan
7. mengupdate Faktur sesuai dengan produk retur
8. menyimpan faktur rangkap kedua untuk arsip bagian penjualan, faktur rangkap tiga untuk bagian akuntansi
Menerima produk Pelanggan 9. menerima produk dan Faktur yang telah
diupdate
Mencatat faktur
penjualan Bag akuntansi 10. menerima Faktur yang diupdate dari bag
penjualan
11. mencatat penjualan ke dalam jurnal
Tabel 3.8 Retur Penjualan
Workflow Tabel
Prosedur Penerimaan Kas
Event Agent Activity
Menerima pembayaran Pelanggan
Bag Penjualan 1. membayar uang muka
2. menerima uang muka dari pelanggan
Membuat Faktur Bag Penjualan 3. membuat Faktur tiga rangkap.
Rangkap pertama untuk pelanggan, rangkap kedua untuk bagian penjualan, rangkap ketiga untuk bagian akuntansi
4. memberikan faktur rangkap pertama ke pelanggan
Menerima pelunasan
pembayaran Pelanggan
Bag penjualan 5. melunasi sisa pembayaran dengan
cara transfer
6. memberikan bukti transfer ke bag penjualan
7. menerima bukti transfer dari pelanggan
Mengecek pembayaran Bag penjualan 8. mengecek kesesuaian antara faktur
dengan bukti transfer.
9. mengcopy bukti transfer dan memberikannya ke bag akuntansi disertai dengan Faktur rangkap ketiga.
10. menyimpan bukti transfer asli dan Faktur rangkap kedua sebagai arsip.
Meminta Rekening Koran
Bank Bag akuntansi 11. meminta rekening Koran bank
12. menerima rekening Koran bank
13. mencetak rekening Koran bank
Membuat laporan
penerimaan kas Bag akuntansi 14. mengecek antara rekening koran
Bank dengan Buku besar perusahaan
15. membuat laporan penerimaan kas
Table 3.9 Prosedur Penerimaan Kas
3.3 Analisis Temuan Hasil Survey
Setelah penulis melakukan survey terhadap perusahaan maka penulis menemukan beberapa masalah, antara lain :
1. Temuan : Tidak adanya pemisahan fungsi dari divisi penjualan dan keuangan
Kriteria : Menurut Mulyadi diperlukan adanya suatu pemisahan fungsi dan tanggung jawab yang jelas antar divisi dalam suatu perusahaan.
Sebab : Perusahaan belum menjalankan system pengendalian intern yang baik.
Akibat : Terjadi ketidakjelasan fungsi dan tanggung jawab dari setiap divisi.
Rekomendasi : Membuat pemisahan fungsi antara divisi penjualan dengan keuangan
2. Temuan : dokumen yang menyertai transaksi hanya faktur dan tidak ada otorisasi dokumen faktur yang jelas.
Kriteria : Menurut Mulyadi dalam setiap transaksi keuangan hanya akan terjadi jika telah mendapat otorisasi dari pihak-pihak yang berwenang.
Sebab : Tugas dan wewenang dari setiap divisi tidak jelas Akibat : Otorisasi dokumen oleh pihak yang tidak berwenang. Rekomendasi : pembuatan dokumen seperti surat pesanan,nota retur dan siapa
yang memberi otorisasi.
3. Temuan : Laporan penjualan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen yang sering mengalami keterlambatan dan sering terjadi kesalahan perhitungan dalam laporan tersebut akibat kurangnya informasi yang mendukung.
Kriteria : Menurut Laudon informasi harus mendukung dalam setiap pengambilan keputusan.
Sebab : Perusahaan belum menerpkan sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi.
Akibat : Laporan yang dibutuhkan terlambat dan terjadi kesalahan perhitungan.
Rekomendasi : pembangunan sistem yang dapat menerbitkan laporan penjualan yang tepat waktu.
3.4 Identifikasi Kebutuhan Informasi
Informasi tambahan yang diperlukan oleh perusahaan dalam mendukung kegiatan operasionalnya yang berhubungan dengan kegiatan penjualan dan penerimaan kas, yaitu :
1. informasi data pelanggan
Terutama dibutuhkan bagi pelanggan yang melakukan pemesanan secara khusus untuk menjamin meakuratan data mengenai pelanggan tersebut
2. pembuatan laporan bagi divisi divisi yang membutuhkannya, seperti :
a. Laporan penjualan per pelanggan
Laporan yang menunjukkan transaksi yang dilakukan setiap pelanggan.
b. Laporan penjualan perbulan
Laporan yang menunjukkan jumlah penjualan total dalam suatu bulan.
c. Laporan penjualan per produk
Laporan yang menunjukkan jumlah transaksi penjualan dari setiap produk .
d.Laporan barang retur
Laporan yang menunjukkan adanya barang yang diretur dalam suatu periode tertentu.
e.Laporan penerimaan kas
Laporan yang menunjukkan pencatatan transaksi keuangan