Batang merupakan salah satu bagian tumbuhan yang biasanya berada di atas tanah. Batang tumbuhan ada yang berkayu dan ada yang tidak berkayu. Berdasarkan batangnya, tumbuhan digolongkan menjadi tumbuhan batang basah yaitu tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair. Contohnya : bayam, ketela rambat, dan lain-lain. Kedua yaitu tumbuhan batang berkayu, tumbuhan golongan ini memiliki batang yang keras dan berkayu. Contohnya : pohon jati, jambu, nangka dan lain-lain. Ketiga adalah tumbuhan batang rumput, tumbuhan golongan ini mempunyai ruas-ruas yang tampak jelas dan biasanya berongga. Contohnya : jagung, padi, rumput gajah, dan lain-lain.
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat antara lain sebagai berikut. Umumnya batang berbentuk panjang bulat atau dapat pula mempunyai bentuk lain, Batang terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku terutama pada batang rumput. Batang biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari. Batang selalu bertambah panjang di ujungnya, Batang mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. Batang umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
Pada tanaman berkayu, batang tersusun dari beberapa lapisan. Lapisan pertama disebut dengan pembuluh tapis yang bertugas mengangkut makanan hasil fotosistesis ke semua bagian tumbuhan. Di bagian dalam pembuluh tapis, terdapat lapisan kambium yang berlendir. Di bagian dalam lapisan kambium, terdapat pembuluh kayu yang berguna untuk mengangkut air dan mineral yang diserap oleh akar menuju daun.
Salah satu fungsi batang adalah sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun melalui pembuluh xylem untuk proses fotosintesis. Batang akan mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan melalui pembuluh floem. Selain sebagai pengangkut air dan mineral batang juga memiliki fungsi sebagai penopang tumbuhan agar tetap tegak berdiri.
Untuk mengetahui fungsi batang sebagai alat pengangkut air dan mineral dapat dilakukan dengan cara melakukan percobaan sederhana menggunakan gelas, air, pewarna, dan batang tanaman. Seperti contoh di bawah ini.
Alat dan Bahan
1. Tiga batang tanaman seledri muda atau tanaman pacar air
2. Tiga buah gelas bening
3. Air bening
4. Tiga jenis pewarna (merah, kuning, dan biru).
Langkah Kerja
Lakukan secara berkelompok.
1. Isilah ketiga gelas yang telah kamu siapkan dengan air bening setinggi 2 cm.
2. Masukkan 3 pewarna secukupnya pada setiap gelas yang berisi air tadi sehingga didapat 3 gelas air yang berwarna merah, kuning, dan biru. Masukkan tanaman yang telah dipotong bagian akarnya ke dalam gelas yang berisi air berwarna tadi. Biarkan selama 30 menit dan lihat apa yang terjadi.
1. Apakah fungsi zat warna pada kegiatan ini?
Fungsi zat pewarna untuk menunjukkan gerakan yang terjadi pada proses pengangkutan air dan mineral pada tanaman yakni tanaman seledri.
2. Apa yang terjadi pada warna tanaman setelah dibiarkan selama 30 menit?
Tanamam berubah warna yang tadinya hijau menjadi jenis warna yang dimasukan ke dalam air. Perubahan warna tersebut berasal dari air dalam gelas.
3. Apa banyak air di dalam gelas mengalami perubahan? Mengapa?
Air dalam gelas mengalami perubahan, air berkurang karena sebagian air diangkut menuju daun seledri, Penyebabnya adalah masih aktifnya pembuluh xylem pada batang seledri, xylem ini masih mampu mengangkut air dari gelas menuju daun.
4. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Dalam proses pengangkutan larutan cairan akan dapat terangkut ke dalam tanaman karena batang seledri yang tidak berbentuk kayu dan juga tidak berbatang keras sehingga memudahkan dalam pengangkutan cairan. Gerakan air air menuju bagian-bagian tanaman dinamakan gerakan kapiler.
5. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini?
Pengangkutan air dan mineral dapat dilakukan baik oleh jaringan pengangkut xylem maupun floem. Selain itu Air naik disebabkan oleh adanya daya hisap daun.